Chrome Pointer

Senin, 26 Maret 2012

Pasar Tanah Abang Dulu hingga Kini

Sejarah Pasar Tanah Abang

Tanah Abang mulai disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota Batavia diserang oleh tentara Mataram, tahun 1628 tentara Mataram mengepung Batavia dari seluruh penjuru dan menggunakan Tanah Abang sebagai pangkalan, yang merupakan tanah berbukit dan di sekitarnya banyak di genangan rawa. Dari tanahnya yang merah atau Abang dalam bahasa Jawa, maka lahirlah nama Tanah Abang yang berarti Tanah Merah.

Pada tanggal 30 Agustus 1735, seorang belanda yang kaya raya bernamaJustinus  Vinck mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patram membangun pasar  yaitu  Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (dulu bernama Weltervreden).
Pada 1740, setelah 5 tahun berdirinya pasarTanahAbang, pasar itu terbakar seiring dengan insiden pembantaian orang-orang Cina. Pasar kembali dibangun pada 1881.

Di saat Gubernur Ali Sadikin, sekitar tahun 1972, pasar dibangun tiga lantai yang terdiri 4 blok dan ber-AC. Kemudian pada awal 1990 kembali diremajakan setelah terjadi kebakaran besar di pasar tersebut.

Tahun 2002, terdapat 7.546 buah tempat usaha dengan jumlah pedagang 4.648 orang. Menempati areal 82.386,5 meter persegi, bangunan Pasar Tanah Abang dibagi enam blokA-F.

Tapi sekarang ini Pasar Tanah Abang lebih dikenal sebagai Pusat Grosir selain kain, juga pusat grosir pakaian wanita, pria & anak, grosir busana muslim, grosir baju fashion import & kebaya, grosir sprei, grosir tas wanita, grosir mukena dan masih banyak macam produk lainnya.

Perkembangan beberapa tahun ini oleh pemda Jakarta dibangunlah dan di modernisasi Pasar Tanah Abang menjadi gedung perbelanjaan bertingkat 10 yang mewah dan modern serta nyaman yang dilengkapi air conditioner yang menjadikan pelanggan semakin betah berlama-lama belanja di Tanah Abang. Dengan jumlah kios yang lebih dari 10.000 dan suasana gedung Pasar Tanah Abang kini sudah jauh lebih modern dan nyaman.



Tanah Abang Kini
Kalau boleh jujur, ini merupakan kunjungan saya yang pertama di Pasar Tanah Abang. Kunjungan pertama ini, saya sudah dipusingkan dengan kemacetan dan keramaian pasar tanah Abang. Tapi saya akui, di pasar ini banyak sekali bergai pilihan pakaian yang bagus-bagus dan murah. Pasar tanah abang sendiri tidak hanya terkenal di kota Jakarta dan sekitarnya saja, tetapi juga terkenal sampai ke luar kota. Bahkan luar negri seperti Malaysia, singapura, dan lain-lain. Untuk yang tidak suka dengan keramaian di pasar tanah abang, saat ini pasar tanah abang sudah menyediakan belanja online. Sehingga para pelanggan semakin dimudahkan dalam belanja, meskipun mereka ada di luar kota sekalipun.
Di Pasar ini,  saya sempat ngoblrol dengan pelanggan pasar Tanah abang. Namanya Bu Nur. Bu Nur sendiri menyedia jasa untuk acara pernikahan. Hari itu Bu Nur sedang belanja bahan untuk acara pernikahan seperti kebaya, baju batik serta kain batik. Sedikit perbincangan saya bersama Bu Nur.
Saya (A ): “Bu, kenapa lebih memilih belanja di Pasar tanah Abang ?”
Bu Mei (B) :”disini harganya cukup murah de. Apalagi Ibukan mau belanja baju batik dan bahan kebaya yang sama dan banyak. Kalau di Pasar lain belum tentu barangnya ada.”
A : “ Apakah ibu nyaman  belanja di pasar ini ?”
B :”Kalau nyaman sih, jujur aja kurang nyaman. Karna disini Ramai sekali, walaupun sekarang pasar tanah abang udah ada ACnya, tapi kalau ramai begini, gak enak juga belanjanya. Trus kalau di liat para pedagangnya nyimpen barang dagangan di gang-gang kecil. Mau jalan jadi tambah sempit, apalagi yang belanja banyak”
A :”Ibu sering belanja disini ?”
B :”Sering De. Kebetulan Ibu punya usaha menyediakan seragam untuk keperluan menikah, jadi ibu harus beli banyak, disini untuk beli barang-barang grosir harganya lebih murah, dan banyak pilihan”
A: “Oooo Begitu. Baiklah bu saya harus permisi. Senang bisa ngobrol dengan Ibu. Sukses ya bu untuk usahanya. “
B:”Iya de, sama”
Itulah sepenggal obrolan saya bersama pelanggan Pasar Tanah Abang. Semoga pasar Tanah Abang menjadi lebih rapih lagi, sehingga para pembeli lebih nyaman untuk belanja dan lebih menarik kedatangan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar