Chrome Pointer

Senin, 17 Oktober 2011

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR III


ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUGAN DAN SOSIAL

Pernahkah kalian memperhatikan saat ini pembangunan kota terus menerus meningkat ? sawah-sawah yang dulunya hijau dan masih memproduksi bahan makanan kini di gantikan oleh bangunan-bangunan perumahan, jalan, dan fasilitas lain ?
Hal ini makin saya rasakan setelah sadar akan tidak terkontrolnya pembangunan perumahan, dan menghilangnya lahan-lahan pertanian. Seperti yang kita ketahui rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Manusia membutuhkan tempat untuk tinggal dan tempat berteduh. Tetapi saat ini pembangunan perumahan terus meningkat. Lahan-lahan hijau  makin sulit kita temui karena telah digantikan oleh perumahan, jalan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Pembangunan yang berlebihan dapat berdampak besar. Baik itu dampak bagi lingkungan hidup maupun lingkungan sosial.
Di indonesia sendiri sesungguhnya sudah ada undang-undang yang melarang adanya pembangunan di lahan-lahan produktif atau lahan subur, tetapi pada kenyataannya  justru lahan-lahan pertanian yang subur telah di ubah menjadi perumahan. Banyak faktor yang menyebabkan terus berkembangnya pembangunan, yaitu yang pertama karena kebutuhan manusia akan rumah dan fasilitas seperti jalan meningkat seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk. Yang kedua karena banyaknya lahan-lahan pertanian yang tidak memiliki sertifikat resmi sehingga mudah digusur. Ada pula karena petani atau pemilik lahan pertanian yang teriming-iming oleh uang untuk menjual sawah mereka kepada pemilik industri perumahan dengan harga yang mahal. Faktor lainnya karna adanya dukungan pemerintah daerah yang mengijinkan pengusaha perumahan untuk melakukan pembangunan di daerahnya.
 Apa dampak dari pembangunan yang berlebihan ?
Menurut saya dampak dari pembangunan yang berlebihan, antara lain :
1.       Semakin berkurangnya lahan-lahan pertanian. Jika lahan pertanian terus berkurang maka untuk bahan-bahan pokok seperti sayur, beras, dan lain-lain akan tergantung pada negara lain. Mata pencaharian petani pun menjadi lebih sedikit,. Contohnya sekarang ini kebutuhan beras sudah di import dari negara lain. Padahal negara kita merupakan negara agraris, negara yang kaya akan pertaniannya.
2.       Terganggunya warga sekitar akibat timbulnya pencemaran udara, dari truk-truk besar pengangkut pasir dan tanah.
3.       Berkurangnya daya serap tanah terhadap air, yang dapat menimbulkan bencana seperti banjir. Banjir nantinya akan berdampak buruk kepada masyarakat, seperti mudahnya terjangkit penyakit.
Solusi dari masalah ini menurut saya, pemerintah harus mengawasi pembangunan di setiap daerah-daerah. dan tidak memperbolehkan pembangunan di tanah-tanah yang subur, serta harus memikirkan dampak bagi lingkungan dan sosial.

Minggu, 09 Oktober 2011

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR part II


Masih tentang masalah sosial, kali ini yang akan saya bahas mengenai kemiskinan. Menurut Undang-undang orang miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara. Tetapi saat ini yang saya lihat, rakyat miskin masih sangat banyak.  Di Ibu kota sendiri yakni Jakarta, kemiskinan terlihat dimana-mana. Padahal orang kaya di Jakarta juga banyak. Tidak hanya Jakarta , di kota-kota lain di Indonesia juga masih banyak rakyat miskin. Lalu mengapa rakyat miskin masih sangat banyak di Indonesia?
Kurang pedulinya pemerintah terhadap rakyat miskin merupakan salah satu faktor rakyat miskin tidak berkurang di Indonesia. Tidak hanya pemerintah, terkadang sebagai orang yang mampu  pun kurang peduli dengan kesulitan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bantuan orang lain. Sama halnya dengan rakyat miskin yang juga membutuhkan bantuan agar memiliki hidup yang lebih layak.
Jadi sebagai orang yang masih mampu untuk membantu orang lain marilah kita bantu orang-orang miskin di sekitar kita, agar mereka memiliki hidup yang lebih layak, tempat tinggal yang layak, juga mendapatkan pendidikan. Peranan pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk mengurangi  jumlah rakyat miskin.
Sekian.. J
Kurang & lebihnya mohon di maafkan.
Terimakasih

Kamis, 06 Oktober 2011

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR I


Masalah sosial di Indonesia sangatlah banyak, terutama berkutit pada lingkaran setan yaitu kemiskinan, pengangguran dan lain-lain.  Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai  masalah pengangguran.
Pengangguran merupakan suatu istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan masalah ekonomi yang tentunya dapat berdampak pada masalah sosial. Seperti yang kita ketahui, timbulnya pengangguran disebabkan oleh jumlah pekerja yang  tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan. Jadi, tidak semua pekerja dapat diserap oleh lapangan pekerjaan. Di indonesia, jumlah pengangguran terus meningkat seiring dengan banyaknya angka kelulusan setiap tahunnya.
Banyak dari mereka yang belum mendapat pekerjaan harus mengurangi  pengeluaran sehari-hari mereka, seperti kebutuhan primer  yang dapat menurunkan tingkat kemakmuran dan juga berdampak pada keluarga. Menganggur dalam waktu yang terlalu lama dapat menimbulkan frustasi dan runtuhnya mental. Anak-anak muda yang sudah lulus tetapi menganggur dalam jangka waktu yang lama juga dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sosial. Contohnya seperti di lingkungan tempat dimana saya tinggal, banyak anak muda yang telah lulus tapi terlalu lama menganggur sering berkumpul bahkan hingga larut malam untuk sekedar bermain kartu dengan rekan mereka atau bersenda gurau hingga larut malam. Tidak hanya itu, warga pun mulai mengalami kasus pencurian, dan menuduh anak-anak tersebut sebagai pencurinya. Hal ini tentulah sangat memperihatinkan dan meresahkan warga.
Bagaimana cara menghilangkan pengangguran ? Menurut Keynes, seorang ahli ekonomi Inggris, pengangguran tidak dapat di hilangkan tetapi dapat dikurangi. Mengurangi angka pengangguran dapat dengan cara meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan dan mengurangi  jumlah angkatan kerja. (1)

1)Drs. Kardiman,Endang Mulyadi S.Pd dan Drs.Achmad Kursiadi, Ekonomi Dunia Keseharian Kita 2 (Jakarta: Yudhistira,2003), hal.101-102

Selain itu mengurangi jumlah pengangguran dapat  di lakukan dengan cara :
1.      Peran pemerintah dalam mengembangkan usaha industri dan usaha kecil yang dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja, contoh : perusahaan kerajinan anyaman tikar, rotan, atau perkebunan.
2.       Mendorong LSM untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak muda yang akan memasuki usia angkatan kerja, seperti pembinaan home industry, pembinaan kewirausahaan dan lain-lain. Hal tersebut sangat perlu di lakukan agar tidak selalu bergantung pada perusahaan dan dapat membuat lapangan pekerjaan sendiri.
3.       Menjalankan program transmigrasi sebagaimana mestinya, agar penyebaran penduduk merata sehingga dapat di serap oleh lapangan pekerjaan secara merata pula.
Demikian yang dapat saya jelaskan mengenai masalah pengangguran. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan maka saya mohon maaf jika masih terdapat kekurangan kekurangan dalam tulisan ini. Semoga dapat memberikan manfaat. ^_^