Kisah ini menceritakan seorang anak yang tidak mendapat perhatian dari Ayahnya. Setiap hari Ayahnya selalu bekerja bahkan hingga larut malam. Ketika ia tidur, ayahnya belum pulang. Saat ia belum bangun Ayahnya sudah berangkat kerja.
Suatu hari ia merasa sangat rindu pada ayahnya. Selalu iri saat melihat anak-anak lain bermain bersama Ayah dan Ibunya. Hatinya sedih, karna ia jarang sekali bertemu ayahnya karna kesibukan ayahnya. Saat akan tidur ia berpikir untuk membeli waktu Ayahnya walau hanya setengah jam, untuk bisa bermain bersama ayahnya.
Ia pun memecahkan celengan ayam yang ia punya untuk membeli waktu ayahnya. Terus menunggu hingga larut malam sampai Ayahnya pulang. Setelah mengetahui apa yang dilakukan anaknya, sang Ayah menjadi lebih sering meluangkan waktu untuk keluarga. Tidak hanya untuk pekerjaan.
Pada kisah ini, ada hikmah yang dapat kita ambil yakni, seorang Ayah yang terlalu sibuk bekerja hingga tidak dapat meluangkan waktu untuk keluarga juga tidak baik untuk anak. Seorang anak tidak hanya butuh perhatian dari seorang ibu, tetapi juga dari Ayah. Jika hal ini di biarkan terus menerus, bisa saja anak melakukan penyimpangan atau memberontak agar mendapat perhatian dari Ayahnya.